Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Umat Hindu Di Bali

Hari Raya Nyepi merupakan Tahun Baru Caka berdasarkan penanggalan umat hindu. Di Tahun 2014 ini, kita merayakan hari raya nyepi untuk tahun caka 1936. Berbeda dengan tahun baru masehi atau yang lainnya, Tahun baru Caka dirayakan masyarakat Bali dengan 'Nyepi' dengan berdiam diri sambil merenung dan tidak keluar rumah beraktifitas.

Tujuan dilaksanakannya Nyepi adalah memohon kepada Tuhan, untuk menyucikan alam manusia dan alam semesta. Hari Raya Nyepi diikuti dengan rangkaian hari hari suci sebelum dan sesudahnya.

Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Umat Hindu Di Bali

Melasti
Melasti atau yang sering disebut melis/mekiyis adalah hari dimana masyarakat Bali akan mengarak semua sarana persembahyangan seperti canang dan banten ke pantai dan danau atau sumber mata air. Karena air suci atau tirtha dapat menyucikan kekotoran dalam diri manusia dan alam. Melasti biasanya dilaksanakan 2 hari sebelum Nyepi. Tetapi beberapa desa adat di Bali ada yang 3 hari sebelum nyepi. Pengalaman saya ketika mengikuti upacara melasti di kampung (Desa Luwus, Tabanan), karena tidak dekat dengan pantai, maka upacara melasti dilakukan di sumber mata air dekat desa. Kita pun diwajibkan untuk berjalan kaki ke lokasi mata air sambil mengikuti iringan gong.

Tawur / Pengrupukan
Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan upacara Tawur atau pecaruan dan pengrupukan yang jatuh pada Tilem Kesanga (bulan mati ke sembilan). Dengan membuat banten atau sesaji yang ditujukan kepada Buta Kala (mahluk halus) supaya tidak mengganggu masyarakat. Setelah banten dihaturkan, sore harinya umat hindu akan melakukan pecaruan di rumahnya dengan mengobori pekarangan rumah, nyapu, dan memukul benda benda supaya berisik yang dimaksudkan untuk mengusir buta kala.
Selanjutnya, akan dilakukan pengarakan ogoh ogoh ke sekeliling desa atau kecamatan. Berhubung tahun ini ada pemilu 2014, pengarakan ogoh ogoh tidak boleh sampai by pass hanya sekitar desa setempat saja. Ogoh ogoh sendiri sebagai simbol Buta Kala. Setelah diarak keliling perumahan, ogoh ogoh akan dibakar dengan tujuan mengusir mahluk halus tersebut.

Hari Raya Nyepi
Jatuh pada penanggal apisan sasih kedasa (tanggal satu bulan ke sepuluh). Mulai dari pukul 6 pagi, masyarakat Bali mengheningkan suasana dengan melaksanakan Catur Bratha Penyepian yang berarti 4 kegiatan yang tidak dilakukan saat hari raya Nyepi yang terdiri dari:
Amati Geni yaitu tidak menyalakan api, lampu dan peneragan lainnya
Amati Karya yaitu tidak beraktifitas seperti bekerja dan bersekolah
Amati Lelungan yaitu tidak berpergian
Amati Lelanguan yaitu tidak hura hura, pesta dan hiburan
Jika mampu juga bisa melakukan tapa, bratha, yoga dan semadhi. Jadi pada hari itu di Bali benar benar sepi. Tidak ada mobil yang lalu lalang, suara ribut orang yang berpergian, listrik dipadamkan, pesawat pun diliburkan. Saya sendiri karena masih "anak-anak" tidak kuat jika melakukan catur bratha penyepian. Buktinya, saya masih bermain gadget. Yang penting saya sudah niat dalam mengikuti upacara upacara serta persembahyangan kehadapan Tuhan.

Ngembak Geni
Setelah hari raya nyepi, adalah hari Ngembak Geni. Pada hari itu, umat hindu melakukan prosesi Dharma Shanti atau syukuran dan saling maaf memaafkan dengan keluarga, tetangga dan teman serta sahabat. Di hari kedua bulan kesepuluh tanggal Caka biasanya saya pulang kampung dan bercengkrama dengan keluarga besar, saling bersuka ria sebagai langkah untuk memulai lembaran baru di tahun baru ini.

Begitulah rangkaian perayaan hari raya nyepi umat hindu di Bali yang saya laksanakan. Tradisi dari tiap daerah memang berbeda beda tetapi keanekaragaman membuat Indonesia semakin kaya akan budaya. Kita generasi muda pun harus ikut mempertahankannya.

Sekian artikel dari Blog Jona Rendra, semoga dapat menambah wawasan anda tentang tradisi di Bali.

No comments for "Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Umat Hindu Di Bali"